Terpaku dalam kebisuanku,
terhenyak dlm keheninganku,

Terlamun dalam kesendirianku.
Bisakah aq berdiri, bangkit dan berkata aq ingin mentariku kembali.
Bisakah kurangkai kembali serpihan hati yg terurai.

Desiran luka yg tersayat ini begitu dalam tersudut menembus kerasnya malam.
Perihnya jiwapun tak terasa krn aq mulai kehilangan bintangku dan gelap inipun p'lahan mengoyakkan hasratku.
Dan kaupun smakin menjauh cinta..

Luasnya bumi ada kasihnya,
Tingginya langit ada sayangnya,
Jauhnya pandangan ada perhatiannya,
Dalamnya hati ada khawatirnya,

Tak cukup mauqu untuknya,
Kuinginkan suara yg terngiang,
Wajah yg tersenyum, belaian yg terlembut,

YA ALLAH jadikan ikhlasqu karnMu,
Jadikan cintaQ karnaMu,
Jadikan pintaQ karnaMu,

Berharap tak ada dinding doaQ untuknya,
Berharap ada hadirnya damimpiqu,
Karna pikiran, hati & jiwa ini slalu untuknya.

Terasa hening kepedihan ini.
Terasa gelap kesendirian ini.
Terasa kelam kehampaan ini.
Bagai jiwa tak berpenghuni.
Keindahan cahaya kasihnya tlah memudar.
Bagai hati tak berpusara.
Keceriaan gemerlap cintanya tlah berhamburan.
Bisakah ku memungut satu persatu pecahan keresahan ini.
Karena kutau airmata ini yg kan slalu menemaniku...

Perih ini tak seperih tak bisa bersamamu lagi..
Lelah ini tak selelah kehilanganmu..
Gemetar ini tak segemetar saat menatapmu..
Jika memang ini waktuku..
Masih dapatkah kumelihat senyum candanya, tatapan rindunya, dekapan manjanya..
Jika waktuku pun enggan menyapaku lagi..
Datangkanlah Ia dalam mimpi panjangku..
Walau tuk terakhir kali...

Jika waktu bisa kuputar kembali..
Maafkan atas detik yg tak ada saat bersamamu..
Maafkan atas kata2 yg tak terucap saat bersamamu..
Maafkan atas kecewa yg tak sharusnya saat bersamamu..
Maafkan atas sedih yg tak sharusnya saat bersamamu..
Kepedihan ini begitu menusuk sukmaku cinta..
Angin, hembuskan kata maaf ini untukyna, iringi pula kata sayang yg tak ter-eja, kata Cinta yg tak tersirat untuknya..

Dalam rintihan detikku, masih dapatkah hatimu kurengkuh..
Menyelami jiwaku akan anugrah yg hakiki..
Keceriaan akan cinta, keindahan akan kasih, kesejukan akan rindu..
Jika ini memang pergiku..
Senang'a mengenalmu, bersemi'a mencintaimu, bersinar'a menjalani saat bersamamu.. Bintang kan mengiringmu saat mentariku kan meredup..
Karena kaulah irama nafasku..
Tetaplah tuk rindu terhebatku..

Masihkah ini getar yg sama..
Masihkah ini bisikan yg sama..
Terasa bergetar saat bisikan ini m'yentuh jiwaku..
Akankah mauku maumu juga..
Saat cinta datang..
Saat sayang slalu m'hampiri..
Saat rindu t'samar yg kadang t'cuat m'radang..
Yang kutahu..
Ini saat yg slalu m'goda mimpiku..
Saat yg tak ingin ku kehilanganmu..
Denganmu aq m'rasa berarti..
Denganmu lah kekuatan t'dahsyat hidupku..
Malam ini hanya untukmu Cinta..

Deburan ombak ini menyadarkanku..
Saat hampa hati menunggu asa..
Canda yg slalu m'buat kutersenyum..
Tatapan yg slalu m'buat kubergetar..
Genggaman yg slalu m'buat kunyaman..
Pelukan yg slalu m'buatku hangat..
Akankah terbenam'a matahari ini kan usaikan smua'a..
Jika kepergian ini hrs kutempuh..
Ingatkah slalu km akan aq yg slalu mengingatmu..
Satu pintaku, jadikan kebersamaan kita kan slalu jadi mimpi terindahmu..

Masihkah jiwa ini bergejolak...??
Sedang riak2nya pun tak kurasa...
Bahkan deburannya pun tak mampu menggoncangku...
Hanya desiran angin dan rintik2 keindahan yang kuharap...
Keindahan cinta yg kuingin menyapaku...
Merelungi jiwa yg kuingin menemani detik sukmaku...
Menyentuhku dgn kasih dan sayang...
Cumbulah aq dgn sinarmu...
Karena Mentari inilah yg kumau...

Sebuah titik...
Dmana masihkah bisa melihat raganya...
Dimana masihkah bisa mengenang jiwanya...
Dimana masihkah bisa merindu hasratnya...
Terpaku, terdiam, membisu dalam keinginan akan mimpinya...
Terhanyut, tenggelam, terhempas dalam keinginan akan kasihnya...
Sebuah titik ini begitu kecil, lemah, tersudut...
Yang kutahu sebuah titik ini kan hilang...
Terhenti bahkan terhapus akan samarnya bayangannya itu sendiri...
Malaikat Cinta, sampaikan rindu ini untuknya...